Tragedi Petasan Pemalang Yang Tak Terlupakan
Tragedi ini terjadi di salah satu desa di Pemalang - Jawa Tengah, yaitu Desa Demangan Semingkir.
Dimana di desa tersebut memiliki adat yang bisa di bilang sangat luar biasa.
Setiap bulan ramadhan warga setempat selalu melakukan jalan pagi setelah sholat subuh, jalan pagi yang selalu mengarah ke Desa Wisnu ( Desa yang bersebelahan dengan desa semingkir ).
Jalan pagi ini biasanya bertujuan untuk menghirup udara segar, serta dapat melihat pemandangan yang indah dari ketinggian.
Namun tidak hanya berjalan pagi saja, warga desa semingkir juga mempunyai adat yang bisa dibilang sangat membahayakan namun tetap dilestarikan, yaitu yang di kenal dengan " perang petasan " .
Perang petasan yang di maksud bukanlah perang sungguhan, tetapi perang adu gengsi antara RT satu dengan RT yang lain, untuk menunjukan mana petasan yang suaranya lebih lantang/ Kencang.
Biasanya puncak dari perang petasan selalu di akhir puasa atau hari terakhir berpuasa.
Namun
pada tahun 2013, terjadi sebuah tragedi yang tidak dapat terlupakan
oleh warga setempat, dimana waktu itu terjadi sebuah ledakan petasan
raksasa yang memakan 2 korban, dimana salah satu dari korban tersebut
sampai meninggal dunia.
Kronologisnya dari kejadian tersebut adalah:
Malam
sebelum tragedi itu terjadi, pihak kepolisian sudah melakukan razia ke
setiap rumah-rumah warga untuk memastikan tidak ada warga yang membuat
petasan raksasa, namun ternyata ada beberapa warga yang sudah mengetahui
hal tersebut, sehingga mereka langsung menyembunyikan petasan raksasa
yang sudah mereka buat.
Tepatnya
pagi sekitar pukul 07.00 pagi, ribuan warga sudah berkumpul, di Nambo (
Salah satu tempat perang Petasan ) untuk menyaksikan serunya perang
petasan tahunan tersebut, bahkan pihak kepolisian pun ikut serta untuk
mengamankan acara tersebut. Acara pun berlangsung seru dan tidak terjadi
apa-apa.
Warga
setempat sudah mulai meninggalkan lokasi tersebut, karena mereka
menduga bahwa acaranya sudah selesai,...Namun tiba-tiba langkah warga
terhenti setelah terdengar sorakan yang cukup kencang, ternyata muncul
segerombolan pemuda yang datang dari semak-semak dengan membawa petasan
raksasa yang dibaalut dengan kertas warna keemasan.
Pemuda
tersebut pun sempat befoto-foto dengan petasan rakasanya sebelum di
nyalakan, wargapun bersorak seolah-olah tidak sabar melihat dan
mendengarkan petasan hasil buatan mereka.
Lihat Videonya: Tragedi Petasan Pemalang
namun naasss,..dari kumpulan asap tebal, muncul seorang pemuda yang merangkang tertatih-tatih dengan kaki yang sudah hampir putus,..sontak warga pun mengucapkan Astaghfirullah, bahkan banyak warga sampai menangis melihat kejadian tersebut.
Setelah kejaian tersebut, polisipun melakukan olah TKP untuk mencari informasi apakah kejadian tersebut benar-benar real kecelakaan atau ada unsur kesengajaan.
Tragedi petasan tersebutpun mamaakn 2 korban,..dan salah satu dari korban tersebut meninggal dunia.
Baca Juga
Baca Juga
Dengan kejadian tersebut, akhirnya pemerintah setempat melarang adanya adat perang petasan di kampung tersebut. Namun warga setempat meyakini bahwa 10/20 tahun yang akan datang, tradisi perang petasan pasti akan ada lagi.
0 Response to "Tragedi Petasan Pemalang Yang Tak Terlupakan"
Post a Comment