"CERPEN" Pemulung Menjadi Jutawan ( Kisah Inspiratif )
Ada salah satu orang yang bernama Agil, dia tinggal di salah satu kota kecil di jawa tengah, yaitu Pemalang..
Agil sendiri anak ke 5 dari 6 bersaudara, namun kakak-kakaknya sudah terlebih dahulu merantau di Ibukota, dan pulangnya hanya satu tahun sekali pas Hari Raya Idul Fitri.
Sehari-harinya Agil tinggal bersama ke dua orang tuanya yang sudah ber umur 50-an tahum, dan bersama adik perempuannya yang masih Sekolah Dasar.
Agil sendiri sadar, bahwa dia bukan anak dari orang yang mampu, sehingga iya rela memupuskan niatnya untuk melanjutkan ke SMA seperti teman-teman yang lainnya.
Keseharian Agil hanya diisi dengan mencari kayu bakar di hutan dan mencari Batu dan Pasir di sungai untuk di jual.
Namun hasil dari menjual kayu, Pasir dan Batu,..ternyata belum cukup untuk membantu biaya hidup keluarganya.
Selain dekat dengan hutan dan sungai, rumah Agil juga dekat dengan TPS ( Tempat Pembuangan Sampah ), sehingga Agil mencoba peruntungan untuk mencari barang-barang bekas yang sekiranya masih bisa dijual.
Agil sendiri sebenarnya malu untuk melakukan pekerjaan sebagai pengais sampah ( Pemulung ), namun niat tulus Agil untuk membantu ekonomi keluarga membuatnya ia tegar dan kuat untuk menjalaninya.
Dan ternyata, hasil dari memulung bisa di bilang lumayan, sehari bisa mendapatkan 10 - 30 ribu, dari situ Agil tergugah untuk lebih giat lagi untuk memulung.
Sesekali ia bertemu dengan teman sekolahnya saat memulung, disitu kadang Agil merasa malu bahkan sampai menangis karena saking penginnya Agil bersekolah lagi.
Sampai - sampai tidak terasa Agil memulung sudah lebih dari satu tahun, sesekali Agil bertemu dengan tetangganya yang pulang merantau dengan penampilan yang bagus, duit banyak bahkan badannnya bersih, tidak seperti Agil yang hitam dekil.
Namun di suatu hari ada salah satu tetangganya yang mengejek,.." Nih kaya anak saya dong merantau, pulang bisa bawa uang baanyak, dan bawa oleh - oleh dari kota "
Ejekan tetangga tersebut sempat membuat Agil menangis dan Agil meminta maaf kepada kedua orang tuanya, karena ia belum bisa bikin orang tuanya bahagia.
Namun,..ternyata ejekan tetangganya justru membuat Agil bersemangat untuk memulung...
Waktu terus berjalan, kini Agil sudah di kenal banyak orang, bahkan tetangga kampung pun mengenal agil dengan sebutan " Si Pemulung yang Ganteng "..ya wajah Agil memang ganteng, hanya saja setiap hari terpapar sinar matahari yang membuat kulit agil hitam.
Kini agil yang semula seorang pemulung, kini menjadi bandar pemulung, bahkan rumah dia penuh dengan barang-barang bekas yang mempunyai nilai rupiah, sampai - sampai agil menyewa tanah kosong depan rumahnya untuk menampung barang-barang bekas tersebut.
Sekarang Agil dapat menjual lebih dari 5 Ton dalam seminggu, bahkan Agil mampu meraup keuntungan sebesar 8 - 10 juta dalam 1 bulan. Angka yang cukup besar untuk hidup di perkampungan.
Dan sekarang Agil mampu memberi nafkah untuk kedua orang tuanya, bahkan mampu membangun gubug-nya menjadi sebuah istana kecil yang megah.
Cerita tesebut mengingatkan kepada kita, bahwa tidak ada usaha yang sia-sia, asalkan kita terus berusaha, ikhtiar dan berdoa semua pasti akan terwujud.
Jangan meremehkan orang lain,...jadikan ejekan orang menjadi sebuah kekuatan kita untuk bangkit dan menjadi yang lebih baik.
JOIN NOW !!!
ReplyDeleteDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.cc